Thursday, November 27, 2014

Manfaat Air Putih dan Waktu Terbaik Meminumnya

"MANFAAT AIR PUTIH & WAKTU TERBAIK MEMINUMNYA"

Air putih memiliki peranan yang sangat penting, salah satunya sebagai penetralisir racun yang mengendap pada tubuh kita.

Tahukah Anda, ternyata ada waktu yang paling tepat minum air putih agar badan tetap fit dan fresh.

Minum air putih akan sangat bermanfaat pada waktu-waktu berikut:

1. Setelah Bangun Tidur:

Minumlah setidaknya 2 gelas air putih saat baru bangun dari tidur, karena pada waktu ini bermanfaat untuk membantu agar organ-organ tubuh internal lebih aktif mengeluarkan sisa-sisa metabolisme.

2. 30 Menit Sebelum Makan:

Minumlah segelas air putih pada waktu ini karena dapat bermanfaat membantu pencernaan & ginjal bekerja lebih optimal.

3. 20-30 menit Setelah makan:

Segelas air putih 20-30 menit setelah makan akan memperlancar proses pencernaan makanan. Jika anda setelah makan ingin minum air putih cukup satu sampai dua teguk dulu sebagai penghilang rasa haus.

4. Sebelum Mandi:

Minumlah segelas air putih karena bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah.

5. Sebelum Tidur:

Minumlah segelas air putih pada waktu ini karena sangat bermanfaat untuk menghindari stroke atau serangan jantung.

Semoga bermanfaat, berusaha agar selalu sehat dan pjg umur.

Tergelincir Sepatu Atau Gelar

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّهِ وَبَرَكَاتُهُ
.
 TERGELINCIR SEPATU KAYU ATAU GELAR


لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّتَ اِلاَّبِاللّهِ

Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit, atau populer disebut Imam Hanafi, pernah berpapasan dengan seorang anak kecil yang tampak berjalan mengenakan sepatu kayu.

”Hati-hati, Nak, dengan sepatu kayumu itu. Jangan sampai kau tergelincir,” sang imam menasehati. Bocah miskin ini pun tersenyum, menyambut perhatian pendiri mazhab Hanafi ini dengan ucapan terima kasih.

”Bolehkah saya tahu namamu, Tuan?” tanya si bocah.
”Nu’man.” jawab sang Imam.

"Jadi, Tuan lah yang selama ini terkenal dengan gelar al-imam al-a‘zham (imam agung) itu?” lanjut si bocah.

”Bukan aku yang menyematkan gelar itu. Masyarakatlah yang berprasangka baik dan menyematkan gelar itu kepadaku.” jawab Imam Hanafi

"Wahai Imam, hati-hati dengan gelarmu. Jangan sampai Tuan tergelincir ke neraka gara-gara dia. Sepatu kayuku ini mungkin hanya menggelincirkanku di dunia. Tapi gelarmu itu dapat menjerumuskanmu ke kubangan api yang kekal jika kesombongan dan keangkuhan menyertainya.”

Ulama besar yang di ikuti banyak umat Islam itupun tersungkur menangis. Imam Hanafi bersyukur. Siapa sangka, peringatan datang dari lidah seorang bocah.

Seringkali manusia mewaspadai sesuatu yang dampak buruknya kecil tapi mengejar sesuatu yang tanpa sadar dampak buruknya lebih besar baginya. Berhati2lah dalam melangkah karena kulit pisang tidaklah menggelincirkan banyak orang dibandingkan jabatan, pujian dan lisan.

Thursday, November 13, 2014

Tuhan Tidak Menciptakan Kemiskinan

Ternyata kemiskinan itu bukan ciptaan Allah tapi kita sendiri. Isilah titik-titik di bawah ini dan mohon dijawab dengan jujur di dalam hati kita masing-masing.

1. Allah menciptakan tertawa dan .....
2. Allah itu mematikan dan .....
3. Allah menciptakan laki-laki dan .....
4. Allah memberikan kekayaan dan .....

Mayoritas kita tentu akan dengan mudah menjawab:
1. Menangis ... 
2. Menghidupkan ... 
3. Perempuan ...

Tapi bagaimana dengan no.4 ...? Apakah Kemiskinan ...?

Untuk mengetahui jawabannya, mari kita lihat rangkaian firman Allah dalam surat An-Najm ayat 43-45, dan 48, sebagai berikut:

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﺿْﺤَﻚَ ﻭَﺃَﺑْﻜَﻰ

"dan Dia-lah yang menjadikan orang tertawa dan menangis." (QS. An-Najm : 43).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻣَﺎﺕَ ﻭَﺃَﺣْﻴَﺎ

"dan Dia-lah yang mematikan dan menghidupkan." (QS. An-Najm : 44).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﺧَﻠَﻖَ ﺍﻟﺰَّﻭْﺟَﻴْﻦِ ﺍﻟﺬَّﻛَﺮَ ﻭَﺍﻟْﺄُﻧﺜَﻰ

"dan Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan. " (QS. An-Najm : 45).

ﻭَﺃَﻧَّﻪُ ﻫُﻮَ ﺃَﻏْﻨَﻰ ﻭَﺃَﻗْﻨَﻰ

"dan Dia-lah yang memberikan kekayaan dan kecukupan." (QS. An-Najm : 48).

Ternyata jawaban kita benar hanya pada no. 1-3 ... sedang jawaban untuk no. 4 keliru. 
Jawaban Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an bukan Kemiskinan, tapi KECUKUPAN.

Subhanallah..
Sesungguhnya Allah Ta'ala hanya memberi Kekayaan dan Kecukupan kepada hamba-Nya.
Dan ternyata yang "menciptakan" Kemiskinan adalah diri kita sendiri.

Hal ini bisa karena ketidakadilan ekonomi, kemalasan, bisa juga
karena kemiskinan itu kita bentuk di dalam pola pikir kita sendiri.

Itulah hakikatnya, mengapa orang-orang yang senantiasa bersyukur; walaupun hidup pas-pasan ia akan tetap tersenyum dan merasa cukup, bukan merasa miskin.

Jadi, marilah kita bangun rasa keberlimpahan dan kecukupan didalam hati dan pikiran kita, berhenti mengeluh, berhenti mengatakan rejeki kecil, agar kita menjadi hamba-Nya yg selalu Bersyukur.

Selamat menjemput rejeki yang halal, biar semakin berkah.